Si Ayah baru saja pulang dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Ketika ditawari menjadi tim penyeleksi beasiswa di pulau ini, dia langsung setuju. Tapi sesaat kemudian dia mengirim pesan WA ke saya, “Alor itu di mana sih?”
IQ boleh tinggi, TOELF boleh mendekati sempurna, tapi Si Ayah ini gak jago geografi. Dia pikir Alor dekat sama Lombok *keselek*. Untuk yang buta peta Indonesia juga, kepulauan Alor itu di sebelah utaranya Pulau Timor (tahu kan, yang bagian timurnya sudah masuk wilayah East Timor?). Untuk menuju Alor, ada penerbangan dari Kupang (yang ini ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur, ada di pulau Timor). Sehari ada dua penerbangan Kupang – Alor (jam 10.00 dan jam 14.00), dan dua penerbangan balik Alor – Kupang (jam 11.10 dan jam 15.10). Penerbangan ini dilayani oleh maskapai Trans Nusa. Lama penerbangan dari Kupang ke Alor adalah 50 menit.
Sementara itu, ada banyak jalan menuju Kupang. Dari Surabaya ada 4 maskapai yang melayani penerbangan ke Kupang: Sriwijaya, Lion Air, Citilink dan Garuda Indonesia.
Dari Alor, Si Ayah membawakan oleh-oleh kain tenun, kacang kenari, kue-kue, dan terutama cerita. Tentang penduduk Alor yang seumur hidupnya belum pernah keluar dari pulau. Tentang jamuan makan malam dengan Bapak Bupati (menu ikan tentu saja). Tentang Bapak Bupati yang semangat mengirim putera daerah untuk sekolah lagi. Tentang anak-anak yang gembira bermain dengan penyu dan mengembalikannya ke laut setelah mereka puas. Dan terutama tentang alam Alor yang sangat indah, meski penduduk lokal merasa biasa-biasa saja.
Selamat menikmati cerita tentang Alor, lewat foto-foto Si Ayah ini.
The beauty of Alor…
And the people of Alor…
~ The Emak
Komentar