Kita adalah mahluk sosial. Kita diciptakan bukan untuk hidup seorang diri. Kita butuh keluarga, tetangga, sahabat dan orang-orang dekat dengan hati dan kehidupan kita.
Karena itu, di saat zaman sesulit ini, akibat pandemi dan perubahan ekonomi global, sudah saatnya untuk kita turunkan ego dan menaikkan jiwa sosial sebagai masyarakat yang saling membutuhkan.
Kenapa ini perlu kita lakukan bersama?
Baiklah. Mari kita diskusikan di sini.
Masalah ekonomi menjadi masalah paling pelik dan dirasa “mencekik” semua orang -dunia, Indonesia maupun Provinsi Jambi-.
Apa-apa naik, apa-apa sulit didapat, apapun yang dilakukan menjadi terhambat, dan kondisi ini membuat kita makin terhimpit.
Kita tak tahu siapa orang di dekat kita yang paling merasakan dampak ekonomi sulit seperti ini. Bagi yang terlihat jelas, enak, kita bisa langsung membantu disamping bantuan dari pemerintah dan seluruh jajarannya.
Tetapi bagi yang tak terlihat atau diam-diam (ternyata sedang kesusahan), siapa yang tahu?
Kemiskinan terselubung. Ya, ini yang paling berbahaya. Di saat orang-orang melihat seseorang itu berada, berkecukupan, berusaha seperti biasa, siapa yang tahu apa yang sedang dialaminya? Bangkrutkah ia? Terjebak pinjaman kah ia? Dipecatkah ia? Kehilangan omset sangat besar kah ia? Atau bahkan sedang di ujung tanduk kah ekonomi ia dan keluarga?
Siapa yang tahu? Hah, siapa? Kita tidak akan tahu kalau yang bersangkutan tidak memberi tahu atau bisa diperparah lagi, orang tersebut bersifat tertutup dan malu bercerita tentang kesusahan hidupnya.
Orang-orang seperti ini lah yang sangat membutuhkan kita. Masyarakat yang sudah menurunkan ego, melembutkan hati dan mencurahkan perhatian serta jiwa sosial kepada sesama.
Orang-orang seperti ini pula yang paling butuh bantuan segera.
Enak kalau ia sudah terdaftar sebagai warga tak mampu. Otomatis dapat bantuan ini itu dari pemerintah. Nah kalau tidak terdaftar, juga tidak terlacak, hidupnya makin terancam, brader (brother). Sungguh mengenaskan, bukan? Sungguh menyedihkan, bukan?
Karena itu, kita perlu sama-sama turun tangan sebagai manusia.
Ayo kita perhatikan tetangga. Sering-sering bertanya keadaan masing-masing. Tanya pula keluarga, sahabat serta orang-orang dekat dengan Anda.
Ajak mereka bicara dari hati ke hati. Biasanya, seseorang akan terbuka kepada orang yang mengenal dirinya.
Jika sudah tahu dan bisa memastikan bahwa orang dekat ini butuh bantuan, segera sarankan ia melapor ke pemerintah terdekat. Misalnya, ke Ketua RT, ke Lurah atau bahkan bisa langsung ke Dinas Sosial daerah setempat. Jika ia tak mau dan masih malu-malu, bisa juga mengambil insiatif dengan Anda melaporkan sendiri ke yang tersebut di atas.
Toh, membantu itu besar pahalanya, brader.
Untuk melakukan ini, tak perlu menunggu sampai kita berada di posisi paling mampu. Toh, sesama sulit, kalau dilalui dengan kebersamaan, semua akan mudah pada akhirnya, bukan?
Karena itu, saya selaku pribadi, juga sebagai Ketua DPRD Provinsi Jambi, mengimbau kepada semua masyarakat Provinsi Jambi, agar melembutkan hati, menurunkan ego, dan menaikkan jiwa sosial.
Semoga kita keluar dari kondisi sulit ini sebagai orang-orang yang solid antara satu sama lainnya. Amin.(***)
Edi Purwanto,
Ketua DPRD Provinsi Jambi (juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jambi)
Komentar