Thehok.id – Menumpuknya TBS petani di Kabupaten Merangin, membuat Bupati Merangin, Mashuri bersama DPRD Merangin, DPD Apkasindo audiensi bersama pihak pengelola Pabrik Kepala Sawait (PKS), Kamis (12/05/2022).
Audiensi ini berlangsung di Ruang Banggar Gedung DPRD Merangin membahas penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS). Selain itu, dalam audiensi ini juga dibahas mengenai beberapa Pabrik Kelapa Sawit yang masih tutup karena tangki penampungan Crude Palm Oil (CPO) sudah penuh semua.
Baca juga : Pansel Umumkan Nama Peserta Lelang Jabatan yang Lolos 3 Besar
Tampak hadir pada audensi itu perwakilan dari pengelola Pabrik Kelapa Sawait (PKS) PT SAL, PT Sinar Mas, PT Awi, PT AIP, PT Graha, PT Shogun. Sedangkan dari PT Kepal tidak hadir karena mengutus perwakilannya pada audensi tersebut.
“Setelah kita tampung berbagai aspirasi dari para petani terkait harga sawit, hari ini kita lakukan audensi. Untuk sementara harga TBS yang kita berlakukan masih berkisar antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkologramnya,” ujar Bupati.
Baca juga : Wagub Abdullah Sani Ingin Konsultan Ciptakan Pembangunan Efisien dan Berdaya Guna
“Jadi bagi PKS yang masih tutup, saya intruksikan hari ini mulai buka dan beroperasi kembali mengingat TBS petani sudah menumpuk. Untuk harga ikuti saya PKS yang sudah buka antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkilogramnya,” tegas Bupati.
Sementara Ketua DPD Apkasindo Merangin, Joko mendukung sepenuhnya agar PKS yang masih tutup segera beroperasi kembali. Sedangkan untuk penetapan harga TBS Joko setuju antara Rp 2.200 sampai Rp 2.300 perkilogramnya. (red)
Sumber : pariwarajambi.com
Komentar