Thehok.id – Adik Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid, Lily Wahid meniggal dunia. Lily Wahid wafat saat menjalani perawatan medis lantaran mengalami penyempitan jantung dan infeksi paru di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Beliau menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 16.28 WIB.
Saat ini, jenazah Lily Wahid sedang dalam perjalanan dari rumah duka di Jalan West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor menuju Jombang. Dijadwalkan jenazah Lily Wahid akan tiba di Pesantren Tebuireng, Jombang antara pukul 14.00-15.00 WIB.
Jenazah Lily Wahid akan dikebumikan di kompleks pemakam keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang. Lokasi makam Lily Wahid berjarak sekitar 10-15 meter dari pusara kakeknya.
Baca juga : Massa Siram Dubes Rusia di Polandia, Sergey Andreev Dengan Cairan Merah Darah
Sebelum dikebumikan, jenazah Lily Wahid terlebih dulu akan disemayamkan di masjid Pesantren Tebuireng. Prosesi pemakaman dijadwalkan akan dilakukan sekira pukul 16.00-17.00 WIB.
Sejauh ini ratusan karangan bunga nampak sudah memenuhi halaman Pesantren Tebuireng, Jombang. Sejumlah orang juga nampak sudah mulai melakukan penggalian liang lahat yang nantinya digunakan untuk mengebumikan jenazah Lily Wahid.
Semasa hidupnya, Lily dikenal sebagai sosok yang humoris dan memegang teguh sebuah prinsip.
“Beliau itu sosok yang humoris, dan guyub (rukun dengan sanak keluarga),” kata Abdul Kholiq Tsani, salah satu cicit KH Hasyim Asy’ari saat ditemui di Pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa (10/5/2022).
Disamping itu, Lily Wahid juga dikenal sebagai sosok yang tidak pernah membeda-bedakan strata sosial. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari ini selalu mengutamakan kebersamaan tanpa memandang status sosial.
“Beliau juga tidak mengenal siapa aku siapa kamu (strata sosial). Beliau selalu menganggap semua sama, tidak membeda-bedakan,” ungkap Tsani.
Lily Wahid juga merupakan sosok yang teguh pada pendirian. Sejarah politik mencatat, wanita kelahiran Jombang 4 Maret 1948 ini menjadi satu-satunya anggota DPR RI dari Fraksi PKB yang berani menolak kenaikan harga BBM.
Lily Wahid juga merupakan insiator Tim Sembilan yang menggagas usulan hak angket pengusutan Bank Century. Kala itu, Lily Wahid duduk di kursi Komisi I DPR RI periode 2009-2014.
Sikap kritis Lily Wahid itu membuat dirinya diberhentikan dari PKB. Lantaran berseberangan dengan kebijakan induk partai yang dinahkodai Muhaimin Iskandar.
Tak heran jika Pesantren Tebuireng, kini kembali kehilangan sosok pengasuh yang patut dijadikan contoh. Setelah KH Abdurrahman Wahid dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) wafat terlebih dahulu. (red)
Sumber : suara.com
Komentar