Thehok.id – Untuk mengingkatkan ekonomi masyarakat Suku Anak Dalam, Aliansi Adat Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Jambi, mengadakan workshop untuk penguatan ekonomi. Diharapkan dengan adanya program ini, kedepannya masyarakat Suku Anak Dalam dapat mencapai kemandirian baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Perwakilan Suku Anak Dalam (SAD) mengadakan Workshop Penyusunan Best Practice Model Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Adat melalui Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) orang rimba. Workshop dilaksanakan di kebun terbuka di Desa Hajran, Kabupaten Batanghari, Sabtu, 14 Mei 2022.
Workshop ini diikuti lima orang tumenggung orang rimba serta Djenang dan Ujung Waris dari kawasan sekitar masyarakat adat.
Ketua Aliansi Adat Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Jambi, Datuk Usman Gumanti, menyebutkan bahwa workshop ini merupakan program lanjutan penguatan ekonomi masyarakat adat.
Baca juga : Waspada! di Sumatera Muncul Kelompok yang Ajak Umat Muslim Murtad
“Program ini merupakan tahap lanjutan dari pembentukan unit usaha bersama milik kelompok masyarakat adat, khususnya orang rimba. Pada pelaksanaannya, program ini bertujuan untuk mencapai kemandirian baik dari sisi ekonomi maupun sosial bagi kelompok orang rimba. Bentuk kegiatan ini berpusat pada interaksi, penguatan kapasitas, penguatan ekonomi dalam bentuk perniagaan komoditas antar kelompok orang rimba,” jelas Datuk Usman Gumanti.
Tumenggung Ngangkus, Koordinator BUMMA menekankan bahwa program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk-produk hasil maupun olahan masyarakat adat agar dapat diterima pasar.
Adapun menurut pandangan Dory, Ujung Waris menganggap pertemuan ini memiliki nilai penting dalam menjalin silaturahmi antarkelompok orang rimba.
Baca juga : Terungkap! Ini Dia Sosok Perempuan Berbaju Putih yang Viral di Lampung
Secara umum, harapan dari kegiatan ini adalah terciptanya pasar berpindah dimana terjadi transaksi jual beli hasil komoditas dan olahan dari hutan yang di fasilitasi oleh BUMMA yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat adat.
Program ini merupakan program yang diinisiasikan oleh AMAN Jambi dengan dukungan Samdhana Institute melalui program Dedicated Grant Mechanisme Indonesia (DGMI).
Sebulan sebelumnya, AMAN wilayah Jambi telah melaksanakan penguatan pemerintah desa dalam menyusun kebijakan yang berbasis masyarakat adat. Belasan kepala desa menjadi peserta kegiatan tersebut. (red)
Sumber : jernih.id
Komentar