Thehok.id – Mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak yang saat ini mewabah, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi akan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak. Vaksinasi ini selain untuk mengantisipasi penyebaran PMK juga untuk menguatkan antibodi hewan ternak.
Di Provinsi Jambi sendiri data terakhir menyebutkan, terdapat 8 Kabupaten/Kota yang sudah terdapat PMK. Sedangkan 1 ekor hewan ternak dilaporkan mati, dan sekitar 12 ekor hewan yang harus dipotong paksa akibat penyakit tersebut.
“Positif PMK di Provinsi Jambi ada 8 Kabupaten/Kota, 33 Kecamatan, dan 68 Desa.Ternak yang sakit 858 ekor, dengan rincian 833 sapi, kerbau 21, kambing 4. Sedangkan 409 sembuh atau sekitar 47,67 persen,” kata Ketua Gugus Tugas PMK Provinsi Jambi, Sudirman.
Baca juga : Gugatan PT Moksha Terhadap DPC PKB Muaro Jambi Dikabulkan
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi, Ahmad Maushul menyampaikan pihaknya akan melakukan vaksinasi di 8 daerah yang menjadi prioritas, yakni Kabupaten Merangin, Kerinci, Sarolangun, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, dan Bungo.
Ia pun mengatakan vaksinasi ini diprioritaskan pada hewan yang belum terserang penyakit tersebut atau masih sehat. Sedangkan pada hewan yang mengalami PMK, dilakukan pengobatan.
“Jadi, vaksin itu untuk hewan yang sehat. Kalau yang sakit, diobati. Saat ini vaksin yang ada untuk hewan ternak berjumlah 4.900 dosis,” katanya, Senin (27/6/2022).
Populasi hewan ternak di Provinsi Jambi berkisar 694.000 ekor. Sebanyak 854 ekor di antaranya pernah terjangkit PMK, yang setengahnya sudah sembuh.
Baca juga : Sekda Sudirman : Pemprov Dilarang Rekrut Honorer
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan pihaknya sudah membentuk satgas untuk pencegahan dan penanganan PMK. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan hewan ternak aman, terutama menjelang hari Idul Adha.
“Kami harus menjaga betul agar hewan ternak ini dapat dipastikan kondisinya aman. Jadi, harapannya sebaran PMK bisa kita hambat,” pungkasnya.
Ia juga menambahkan bahwasanya wabah PMK telah diambil alih oleh pihak BNPB, karena merupakan wabah yang bersifat nasional.
“Hari ini wabah ini resmi diambil alih oleh BNPB karena termasuk wabah nasional. Saya harap semua menindaklanjutinya sampai ke daerah,” tutupnya. (die)
Komentar