Thehok.id – Guna menekan angka inflasi, Pemerintah Provinsi Jambi mengalokasikan dana Rp 8,2 Miliar.
Meskipun saat ini persentase angka inflasi cukup kecil, namun Pemprov Jambi terus berupaya untuk menekan angka inflasi.
“Kita sudah berupaya dan hasilnya memang turun menjadi 7,7 persen itu artinya turun 1,019 persen saja yang tidak berdampak banyak karena lambungannya hanya mencapai 8,55 persen,” kata Haris usai launching kartu Jambi Sehat, Selasa (6/9/2022).
Gubernur menyebutkan inflasi meningkat ketika ada kenaikan harga produk dan pasokan berkurang. Sebagai contoh harga cabai hari ini yang masih tinggi karena minimnya persediaan stok.
“Di kota Jambi saja kita butuh 16 ton cabai perhari sementara pasokannya hanya ada 1 ton perhari. Belum lagi harus bersaing dengan pengusaha di luar Jambi seperti di Sumatera Selatan, Sumbagsel, dan Indragili Hilir,” katanya.
“Salah satunya distributor mendata yang ada di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo agar tidak lagi menjual pasokan ke luar Provinsi Jambi, karena jika kedua kota ini bisa dikendalikan maka inflasi pun bisa turun,” tambah Haris lagi.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemprov Jambi untuk mengendalikan inflasi, dikatakan Al Haris adalah dengan meringankan ongkos angkut atau distributor transportasi. Pemprov Jambi akan mengalokasikan dana sebesar Rp8,2 miliar untuk mengendalikan inflasi tersebut.
“Iya jadi nanti kita bayarkan ongkos angkutnya baik itu komoditas yang diambil dari Jawa ataupun dalam provinsi Jambi. Dananya jika dari pusat itu 2 persen dari dana transfer umum jika dirincikan sekitar Rp 8,2 miliar,” sebutnya. (die)
Komentar