Thehok.id – Zaman sekarang ini, hampir semua orang menggunakan smartphone pada kesehariannnya. Bahkan terkadang ada orang yang tak bisa lepas dari benda canggih tersebut. Namun, ada penyakit yang wajib diwaspadai dengan penggunan gadged ini, yaitu Nomophobia.
Nomophobia adalah rasa cemas atau ketidaknyamanan yang dirasakan seseorang saat tidak bisa menggunakan atau tidak memiliki akses ke ponsel pintar atau gadget elektronik. Istilah ini berasal dari singkatan “no-mobile-phone-phobia”.
Beberapa penyebab nomophobia antara lain:
1. Ketergantungan pada teknologi: Penggunaan ponsel pintar dan gadget elektronik saat ini telah merambah ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ketergantungan pada teknologi ini dapat membuat seseorang menjadi sangat tergantung pada ponsel pintar dan merasa kehilangan jika tidak bisa menggunakannya.
2. Rasa cemas sosial: Ponsel pintar telah menjadi alat komunikasi yang penting dalam berinteraksi sosial. Rasa cemas sosial dapat muncul jika seseorang merasa terisolasi atau tidak bisa terhubung dengan orang lain karena tidak memiliki akses ke ponsel pintar.
3. Kecanduan media sosial: Media sosial dapat menyebabkan kecanduan dan merangsang hormon dopamin yang memberikan sensasi kenikmatan. Ketika seseorang tidak bisa mengakses media sosial, hal ini dapat menyebabkan rasa cemas dan kehilangan.
4. FOMO (Fear of Missing Out): FOMO adalah ketakutan seseorang untuk melewatkan pengalaman atau informasi penting yang terjadi di sekitarnya. Ponsel pintar sering digunakan untuk mengakses informasi secara real-time, dan ketika tidak bisa menggunakannya, seseorang dapat merasa khawatir untuk melewatkan hal-hal penting.
5. Ketidakpastian atau rasa takut: Tidak memiliki akses ke ponsel pintar dapat menyebabkan rasa takut atau cemas karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain atau mendapatkan bantuan dalam situasi darurat.
Semua faktor ini dapat berkontribusi pada timbulnya nomophobia dan dampak negatifnya terhadap kesejahteraan mental seseorang. Penting bagi individu untuk mengelola penggunaan ponsel pintar secara seimbang dan mengembangkan keterampilan mengatasi kecemasan yang tidak melibatkan penggunaan gadget sebagai cara mengatasinya. (*)
Komentar